Catatan Terakhir Manusia Merdeka

Oktober 30, 2023

Paman menyampaikan sebuah cerita
Tentang seorang manusia yang pernah dikenalnya
Manusia merdeka beliau menyebutnya
Manusia yang punya banyak asa

Otaknya tak cukup pintar
Meski begitu raut wajahnya sangar
Bau nafasnya pengar
Dengan aroma anggur yang menguar

Dalam benaknya terbentang banyak mimpi tentang utopia
Di sana ia berteriak ria
"Aku adalah manusia merdeka"
Meski sejatinya ia hidup dalam dunia distopia

Orang terpandang melihat dia dengan memicingkan mata
Menyampaikan sumpah serapah bahwa seharusnya ia mati saja
Orang rendahan memandang ia sebagai manusia luar biasa
Yang bisa membayangkan dunia imaji dalam sekejap mata

Ucapannya selalu menjulang
Tentang negeri yang tak pernah terbayang
Di mana tak ada yang menjadi tuan
Karena semua setara tak saling melawan

Pendengarnya adalah kami, kata paman
Kaum pinggiran yang suaranya tertahan
Yang keberadaanya tak pernah ada dalam catatan
Dan ketiadaaanya tak akan menjadi perhatian

Tapi pada suatu malam yang sunyi
Saat purnama pun memilih menyepi
Si manusia merdeka memilih jalannya sendiri,

"Pada hari ini aku memulai jalanku
Untuk merilis kebebasanku
Melepas dari dari belenggu
Menapaki jalan yang sudah aku tunggu

Bedebah akan mengatakan aku nekat
Tapi aku lebih suka menyebutnya 'melukat'
Membebaskan diri dari nafsu syahwat
Mencapai puncak dari akal sehat

Kalian yang terpenjara dalam ikatan
Yang membisu karena tekanan
Sudah saatnya kalian menempuh jalan pembebasan
Dan meludahi segala bentuk penindasan"

You Might Also Like

1 komentar