'Educated' : Perjuangan Tara Westover Membebaskan Diri dari Keluarga Fanatik-Konservatif

Januari 01, 2024




"You could call this selfhood many things. Transformation. Metamorphosis. Falsity. Betrayal. I call it education. " 

(Westover 329)


   Seperti biasa cerita sedikit ya biar tulisannya panjang wkwk, kenapa kok memilih buku ini. Jadi saya yang sedang berusaha mengembalikan kebiasaan baca buku saya karena mengalami reading slump, malas baca buku bahkan buku cerita. Entah kenapa malas sekali. Jadi saya mulai mencari-cari lagi buku yang membuat hati saya tergugah untuk membaca, mulai dari saya baca ulang novel-novel kesukaan saya, baca buku puisi, dan seterusnya. Lalu suatu ketika saya punya uang lebih, jadi saya putuskan untuk membeli buku. Kenapa menunggu ada uang lebih? Saya sudah bertekad untuk memperbanyak literatur Inggris dalam koleksi pribadi, supaya menjadi pengingat bahwa diri ini pernah kuliah di jurusan Sastra Inggris :) Dan sejauh ini buku original Inggris harganya jauh lebih mahal dari buku terjemahan, rata-rata hampir dua kali lipatnya. Awalnya saya mencari memoar perjalanan (travelling), tapi ternyata belum ada yang menarik hati saya.

    Pilihan saya kemudian jatuh pada Educated. Sebuah memoar juga. Banyak sekali yang merekomendasikan memoar ini. Ratingnya cukup bagus di goodreads. Beberapa bahkan melabelinya sebagai the best memoir ever written. Lalu saya belilah lewat e-commerce oren di toko periplus. Cukup cepat karena ternyata readystock. Asal temen-temen tahu, buku impor original kalo masih pre-order bisa nunggu sampe sebulan karena harus ambil langsung dari penerbit di negara asalnya (pengalaman wkwk)

Oke, bukunya tentang apasih?

    Educated ini isinya cerita tentang kehidupan Tara Westover, anak bungsu dari tujuh bersaudara, yang lahir dari keluarga fanatik Mormon yang tinggal di negara bagian Idaho, Amerika Serikat. Ayahnya, Gene, pengepul rongsokan, sedangkan ibunya, Faye, bidan tanpa lisensi dan peramu obat-obatan herbal. 

    Bentar, emang Mormon apasi? Sekilas tentang aliran Mormon yaa. Mormon adalah aliran denominasi atau sempalan dari Aliran Protestan yang berkembang cukup pesat di AS. Mormon sendiri dipercaya merupakan Nabi kuno yang diutus di Amerika pada umatnya, Nefi. Makanya alirannya disebut Mormonisme. Aslinya mereka menamakan diri mereka sebagai latter-day saint (orang suci zaman akhir). CMIIW

     Oke skip. Jadi bapaknya mbak Tara ni kan semacam pendeta di Gereja Mormon. Beliau ini fanatik banget sama agamanya, suka baca dan nafsirin alkitab, dan percaya sama day of abomination, semacam hari kiamat di akhir milenium. 

       On January 1, he said, computer systems all over the world would fail. There would be no electricity, no telephones. All world sink into chaos, and this would usher in the Second Coming of Christ.
  ....the goverment had programmed the computers with a six-digit calendar, which meant the year had only two digits. "When nine-nine becomes oh-oh, he said, "the computers won't know what year it is. They'll shut down" (Westover 84)

     (Pada tanggal 1 Januari (tahun 2000), katanya, sistem komputer di seluruh dunia akan rusak. Tidak akan ada listrik dan sambungan telfon. Dunia dalam kekacauan, dan kemudian Kristus akan datang lagi keduakalinya.

 ...Pemerintah sudah memprogram seluruh komputer dengan sebuah kalender enam digit, itu artinya tahun hanya punya dua digit. "Ketika 99 jadi 00, kata Ayah Tara, komputer-komputer itu tidak akan tahu tahun berapa saat itu, mereka akan mati red. rusak)

     Bapaknya mbak Tara benci banget sama pemerintah dan outsider. Dia menganggap kalo suatu saat mereka bakal diserang sama pemerintah. Makanya dia  mendoktrin keluarga sama orang sekitarnya soal ini, menimbun banyak senjata dan makanan buat antisipasi jika suatu saat hari itu tiba. Ketidakpercayaan dan ketakutan dalam pikirannya ini sedikit banyak mempengaruhi kebijakan dalam rumah tangganya. Misal, anak-anaknya nggak didaftarin ke pencatatan sipil, nggak boleh pergi ke sekolah, dan si bapak antipati banget sama dokter. Pokoknya dalam benaknya si bapak, dokter tu jahat banget sekutuan ama setan. Bahkan sesimpel mandi dan cuci tangan pake sabun aja anak-anaknya nggak diajarin. Sebaliknya dia selalu percaya bahwa Tuhan akan membantu dan mendampingi umatnya dalam setiap kesulitan dan penyakit yang menimpa mereka. Jadi misal ada yang sakit bahkan sampe parah banget nih, cuma disembuhin pake herbal sama doa doang nggak dibawa ke dokter. Gemes nggasih :( Kengenesan itu masih ditambah dengan adanya salah satu kakak laki-laki Tara yang abusive tetapi terkesan dilindungi sama ayahnya.

     Nah, buku ini menceritakan perjalanan mbak Tara buat bebas dari keluarga terutama ayahnya yang konservatif sampai akhirnya dia bisa kuliah di dua kampus terbaik dunia, mengambil program magister di Harvard, dan dapet gelar PhD dari Cambridge. Wawww

Gimana gaya penulisannya?

     Gaya bahasanya cenderung mirip novel dengan deskripsi visual yang cukup detail. Kelemahan saya banget nih kalo buku bahasa Inggris pake deskripsi visual yang ndakik-ndakik~ mau membayangkan harus tau terjemahan frasa-frasanya yang kadang-kadang cukup sulit ehehehe. Makanya jujur buku ini rampung saya baca dalam waktu yang cukup lama.

     Oya gaya ceritanya mbak Tara lebih kayak seseorang yang lagi recall masa kecilnya. Ada nada-nada meraba, "kok gini ya?" dalam narasi-narasi awalnya. Dan kita akan dengan mudah menangkap kepolosan Tara yang emang background awalnya enggak tersentuh bangku sekolah. Jadi, cara Tara bercerita bukan tipe anak sok edgy yang ngejelekin orangtuanya. Padahal Tara ini kasihan banget lo sampe dianggep delusional dan kerasukan sama makbapaknya.

     Saya setuju banget sama ulasan Bill Gates soal gaya cerita mbak Tara ini,

 "Her experience is an extreme version of something everyone goes through with their parents. At some point in your childhood, you go from thinking they know everything to seeing them as adults with limitations." (Gates)
 (Pengalamannya (Tara) adalah sebuah versi ekstrim dari pengalaman yang biasa dilalui tiap orang bersama orangtua mereka. Dalam beberapa hal terkait kehidupan masa kecil, kamu beralih dari memandang bahwa mereka (orangtua) tahu semuanya kepada pandangan bahwa mereka adalah juga orang dewasa dengan segala keterbatasannya. (Gates))

Jadi...

     Seperti judulnya, Educated, pesan tersirat di buku ini cukup jelas, pentingnya jadi orang yang educated (terdidik) dan bagaimana education (pendidikan) bisa membentuk pola pikir dan kepribadian seseorang. Buku ini menambahkan bukti buat kita bahwa orang kolot nan rese yang pake dalil agama buat menjustifikasi kebenaran versi dia itu nyata adanya di mana-mana.

Rating dari saya pribadi 4/5. Recommended!


Reference:

Gates, Bill. Educated is Even Better than You've Heard. Quest for Knowledge, 3 December 2018, www.gatesnotes.com/Educated. Accessed 1 January 2024. 

Westover, Tara. Educated. Random House, 2018


You Might Also Like

0 komentar